Catatan Ramadhan (2) 1437 H / 2016 M


Puasa itu menahan diri, mengendalikan hawa nafsu, bukan hanya dari lapar dan haus. Menahan lapar dan haus hanyalah sebagian saja dari bentuk pengendalian terhadap hawa nafsu, hanya menahan sedikit kebutuhan fisik kita terhadap makanan dan minuman. Pastilah bukan menahan lapar dan haus yang menjadi inti dari ibadah puasa yang diperintahkan oleh sang pencipta. Banyak nilai-nilai positif yang dapat kita asah saat kita menjalankan ibadah puasa. Salah satunya adalah kejujuran.

Ya, kejujuran. Kejujuranpun ada banyak aspeknya, mulai dari kejujuran dalam berkata-kata sampai dengan kejujuran dalam tingkah laku dan perbuatan. Melanggar aturan yang sudah ditetapkan tentu bukan lah suatu sikap dan perbuatan yang melambangkan nilai kejujuran. Dan seharusnya, orang-orang yang berpuasa taat pada peraturan yang sudah ditetapkan.

Satu contoh kecil pelanggaran terhadap nilai kejujuran yang sering kita temui, bahkan di bulan puasa, adalah banyaknya pengguna jalan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Perbuatan ini seakan menjadi sebuah tradisi yang dianggap lumrah oleh sebagian orang, dengan berbagai alasan. Mulai dari terburu-buru, takut terlambat masuk kerja, tidak mau berpanas-panasan di lampu merah dan banyak alasan lain. Sehingga, mereka lebih memilih untuk melanggar rambu-rambu tersebut. Rambu dilarang putar balik diabaikan, melawan arus seenaknya, bahkan lampu merah diterobos begitu saja. Tentu saja perbuatan-perbuatan seperti ini tidak mencerminkan nilai-nilai orang yang sedang berpuasa.

Pelanggaran lalu lintas sering kali dianggap sepele bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya. Bahkan, puasapun sudah tidak menjadi sebuah penahan bagi mereka untuk tidak melakukan pelanggaran. Dengan cuek melawan arus, seakan tanpa rasa bersalah. Lampu merahpun diabaikan, diterobos begitu saja. Padahal, sedang berpuasa. Puasa, tapi kok melanggar lalu lintas. Puasa, tapi kok tidak jujur. Puasa, tapi kok tidak mampu menahan diri. Puasa, tapi kookk ...

Ramadhan, bulan yang disediakan oleh sang pencipta untuk berlatih mengendalikan diri dan hawa nafsu. Di bulan ini juga seharusnya kita dapat berlatih untuk lebih jujur dalam setiap tindakan dan perbuatan kita, walaupun terhadap hal-hal yang sering kali dianggap sepele. Karena, kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana saja.

Bestajunandi, Juni 2016

Wassalaam...

Comments

Popular posts from this blog

Wisata Lubang Kolam, Jejak Penjajahan di Bumi Kampar

Ma'awuo Ikan Danau Bokuok

Sungai Bungo, Dusun Terpencil di Belantara Hutan Rokan Hulu Riau