Wisata Lubang Kolam, Jejak Penjajahan di Bumi Kampar

Lubang Kolam, sebuah objek wisata sejarah yang terletak di Desa Merangin, Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar, Riau tepatnya di pinggir jalan lintas Sumatera Barat-Riau. Dari Kota Bangkinang, objek wisata ini berjarak lebih kurang 25 KM. Pintu Gerbang menuju lokasi terlihat jelas dari pinggir jalan lintas Sumbar-Riau.



Dahulu, lubang kolam yang berarti lobang gelap ini merupakan terowongan yang menghubungkan jalan menuju Sumatera Barat dari Riau maupun sebaliknya. Sejak Tahun 1995, terowongan Lubang Kolam ini tidak lagi dilalui oleh kendaraan karena pembangunan PLTA Koto Panjang yang mengakibatkan jalan lintas Sumbar-Riau dialihkan Karena jalan lama terendam genangan danau bendungan PLTA. Pada tahun 2014, lokasi Lubang Kolam ini dijadikan objek wisata oleh pemerintah setempat. Namun sayang, pengelolaannya dirasakan kurang maksimal. Masih banyak fasilitas yang harus dilengkapi jika benar-benar serius ingin menjadikan tempat ini sebagai sarana objek wisata.


Lubang Kolam dibangun pada tahun 1929 berdasarkan tulisan yang terdapat di mulut terowongan. Jika dirunut dari tahun pembuatan nya dapat disimpulkan bahwa lubang kolam ini dibangun pada masa penjajahan Belanda, Namun dalam beberapa artikel yang saya baca, dituliskan pembangunannya pada masa penjajahan Jepang. Dari guratan-guratan yang ada pada dinding terowongan, terlihat bahwa terowongan Lubang Kolam ini dikerjakan dengan tenaga manusia, kemungkinan dengan sistem kerja paksa oleh penjajah pada masa itu dengan melobangi sebuah bukit yang cukup besar dan jarak yang cukup jauh.



Meskipun terkesan kurang pengelolaan yang serius dari pemerintah sehingga tidak terdapat fasilitas yang memadai, namun para pengunjung tetap dapat menikmati beberapa spot yang menarik di Lubang Kolam ini. Selain Terowongan Lubang Kolam itu sendiri, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Sungai Kampar dan bersantai di tepi sungai tersebut yang memang berada sangat dekat dengan Lubang Kolam. Pengunjung yang hoby memancing juga dapat memilih beberapa spot di sekitar lokasi ini. Selain itu, juga terdapat bangunan bendungan PLTA Koto Panjang yang terlihat jelas dari Lubang Kolam dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki hanya beberapa ratus meter.





Demikianlah sedikit informasi yang tentang objek wisata Lubang Kolam Kampar, semoga dapat menambah wawasan kita. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke objek wisata ini jangan lupa yaa, TETAP JAGA KEBERSIHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN dimanapun kalian berwisata.


Wassalaammm...!!!

kamu yang butuh informasi lokasi wisata lain di Riau yang nggak kalah menariknya klik disini



Comments

  1. Cahaya Indah Senja5 December 2019 at 20:05

    Bang, izin sebagai referensi untuk blog aku ya, aku coba ambil gambar via google tapi gambar lobang ini tidak ada.tks sebelumnya, jzklh... nurain si

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ma'awuo Ikan Danau Bokuok

Image
Ma'awuo Ikan Danau Bokouk  merupakan salah satu acara adat di Desa Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar, Riau yang sekaligus menjadi ajang pesta rakyat masyarakat Desa Danau Bingkuang dan desa-desa sekitarnya.  Ma'awuo adalah kegiatan menangkap ikan bersama yang dilakukan oleh masyarakat di sebuah danau yang bernama Danau Bokuok. Danau Bokuok merupakan sebuah danau kecil yang berada di Desa Danau Bingkuang. Pada hari-hari biasa, disepakati secara adat bahwa masyarakat dilarang menangkap ikan di danau tersebut. Pelarangan ini disepakati setelah danau bokuok digenangi banjir besar yang berasal dari sungai kampar. Semenjak danau digenangi banjir, maka ninik mamak setempat mengeluarkan larangan untuk menangkap ikan hingga disepakati waktu menangkap ikan bersama pada acara  Ma'awuo. karena periode banjir besar tidak menentu, maka acara Maawuo juga tidak dapat ditetapkan periodenya, terkadang sekali dalam setahun, terkadang hingga sekali dalam tiga tahun. Pembukaan ac
Keep reading

Mancokau Ikan Lubuk Larangan

Image
Provinsi Riau memiliki cukup banyak adat-istiadat dan kebudayaan yang sangat menarik. Kebudayaan ini banyak yang lahir dari kebiasaan masyarakat dengan menghargai kearifan yang disepakati secara bersama2. Salah satu kearifan lokal yang sangat menarik untuk disaksikan adalah kegiatan " Mancokau ikan lubuk larangan ." Lubuk larangan adalah lokasi tertentu pada sebuah sungai atau danau yang disepakati secara bersama oleh masyarakat, bahwa ikan yang ada di lokasi tersebut tidak boleh diambil hingga waktu yang ditetapkan. Lubuk larangan ini biasanya dipanen secara bersama-sama oleh masyarakat dalam sebuah acara yang bernama " mancokau ikan lubuk larangan. " Acara ini dilakukan sekali dalam setahun, sehingga ikan-ikan yang ada di lubuk larangan banyak yang memiliki ukuran cukup besar karena memiliki waktu yang panjang untuk tumbuh dan berkembang. Tradisi lubuk larangan ini selaras dengan upaya menjaga dan memelihara kelestarian alam, terutama ekosistem sungai. Dengan
Keep reading